mawar

Senin, 13 Juni 2016

CERPEN II


CELENGAN AJAIB

            Pada suatu hari ada seorang anak yang bernama Nawan, dia berumur 13 tahun. Pada waktu itu Nawan sedang nonton Tv (film kartun) karena pada hari itu tepat hari minggu. Tak lama kemudian ibunya memanggil Nawan yang sedang asik nonton Tv “Nawaaaannn.......” , “iya bu...” , “kamu ke pasar sebelah beli gula 1kg, kecap 1bungkus, ini uangnya” Nawanpun langsung mematikan Tvnya dan langsung pergi ke pasar. Sesampainya di pasar dia membeli pesanannya ibunya, ketika dia beranjak mau pulang Nawan melihat sesuatu yang aneh yaitu Celengan yang bermerek Ajaib, Nawanpun bergegas menghampirinya dan dia menyangka celengan itu ajaib, tak lama berpikir Nawan membeli celengan tersebut kebetulan ada sisa uang yang di berikan ibunya.
            Sesampainya dirumah dia menaruh celengan tersebut diatas meja dan dia langsung pamit ke ibunya bermain kerumah temannya. Setelah itu di keranjang belanjaannya ada sisa uang receh, ibu Nawan melihat ada celengan diatas meja dan ibunyapun menyimpan uang tersebut di celengan. Beberapa saat kemudian Nawan pulang, dia memindahkan celengan tersebut didalam kamarnya, ketika Nawan sedang memindahkan celengan terebut, alangkah terkejutnya celengan tersebut berbunyi yang berisi uang di dalamnya “waah benar-benar Ajaib celengan ini” kata Nawan.
            Keesokan harinya Nawan menceritakan hal tersebut kepada teman-temannya di sekolah dan akhirnya teman-temannya pun ikut membeli celengan tersebut. Terjual laris pedagang celengan itu berkat si Nawan. Pada kenyataannya bukan karena celengan bermerek ajaib bisa menjadi ajaib, tetapi ibunya yang telah mengisi uang di celengan tersebut tanpa sepengetahuan Nawan.


Sekian..............

Kamis, 07 April 2016

CERPEN


AWAL MASUK SEKOLAH


            Pada waktu awal daftar di Sekolah SDN Karangduak Sumenep ada seorang siswa yang bernama Reva, pada waktu  itu si Reva bertemu dengan seseorang yang bernama Bela. Si Reva itu ingin berkenalan dengan si Bela dan Reva pun menanyakan namanya perempuan itu “ ma’af aku boleh kenalan sama kamu gak “ kata si Reva sambil menjulurkan tangannya “ boleh, aku Bela dan kamu siapa “ kata si Bela “ kalau qw Reva “. Dan tak lama kemudian si Reva menanyakan lebih dalam lagi tentang Bela, karena si Reva ingin kenal lebih dalam tentang Bela.

            Keesokan harinya ternyata Reva dengan Bela bersama-sama dalam satu regu dan dia berdua duduk satu bangku. Dalam satu regu itu, Reva mempunyai teman laki-laki yang bernama Azel dan Dio. Beberapa hari kemudian pada waktu pengumuman penentuan kelas, ternyata mereka berempat berkumpul dalam satu kelas, yaitu kelas 1a. Reva dan Bela pun duduk dalam satu bangku lagi sementara si Azel duduk dengan Dio.

            Pada pemilihan pengurus Kelas ternyata mereka berempat menjadi pengurus Kelas. Diantaranya Reva jadi Ketua Kelas, Bela Jadi wakil ketua kelas, sedangkan Azel dan Dio menjadi sekretaris dan Bendahara kelas Mereka berempat tidak nyangka untuk menjadi pengurus kelas di SDN Karangduak Sumenep, karena mereka berempat bukan siapa-siapa.
Mereka berempat selalu kompak dalam melakukan hal apapun yang penting bukan perbuatan yang negatif. Suatu ketika ada tugas kelompok Matematika, dalam satu kelompok terdiri dari empat orang dan mereka berempat pun menjadi satu kelompok. Tugas kelompok ini di suruh membawa peralatan seperti penggaris dan lainnya, pada hari itu meraka berempat tidak ada satupun yang membawa alat itu. Dan mereka bingung mau ngapain. Karena mereka tidak putus asa dan tidak mau menyerah merekapun menemukan Peralatan itu, meskipun meminjam punya sekolah.


            Pada suatu hari, pada pelajaran Bahasa Indonesia. Reva dengan Bela bergurau di dalam kelas. Mereka saling pukul-pukulan, si Bela berdiri dari bangkunya dan mainannya kelihatan oleh bu guru dan mainannya Bela di minta oleh bu guru. Bela pun tidak memberikan mainannya, karena dia tidak merasa bersalah / main mainan itu, lalu Bela menyalahkan Reva karena bergurau, dan Reva pun menyalahkan Bela, mereka berdua saling menyalahkan. Akhirnya mereka berdua bertengkar adu mulut. Tapi keesokan harinya Reva dan Bela sadar bahwa mereka salah, dan merekapun terus berteman dan bersahabat sampai sekarang.